Kategori
Universitas

UGM Peringkat Satu Pada Prodi Antropologi di Tingkat Asia

UGM Peringkat Satu Pada Prodi Antropologi di Tingkat Asia – Prodi Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih peringkat satu versi lembaga pemeringkatan EduRank. Di tingkat Asia, Prodi Antropologi UGM menduduki peringkat ke 21 dari 465 negara di dunia. Dalam menentukan peringkat, EduRank tidak membedakan antara program sarjana dan pascasarjana. Pemeringkatan didasarkan pada data riset di bidang antropologi beberapa perguruan tinggi yang terdiri atas 279 sitasi hasil riset dari 441 akademisi.

UGM Peringkat Satu Pada Prodi Antropologi di Tingkat Asia

Kepala Departemen Antropologi UGM, Prof Pujo Semedi bersyukur atas raihan pencapaian tersebut. Menurutnya, Antropologi UGM mendapatkan hasil tersebut berkat publikasi internasional bereputasi UGM yang kian meningkat setiap tahunnya. Jumlah publikasi terus meningkat dari tahun ke tahun karena secara teratur staf kami melakukan kolaborasi internasional dengan target publikasi,” ujar Prof Pujo dalam laman UGM.

Baca Juga: Syarat Pendaftaran Untuk Dokter dan Magister di Unair

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa

Pengabdian masyarakat di UGM tidak hanya dilakukan oleh dosen, namun jUuga mahasiswa. Mahasiswa melakukannya lewat Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta pemberdayaan masyarakat bagi mahasiswa program master.”Di program S2 kami juga membuka minat pemberdayaan masyarakat yang kurikulumnya berorientasi pada kerja kemasyarakatan,” katanya. Prof Pujo mengatakan bahwa Prodi Antropologi UGM selalu membuka jalan bagi mahasiswanya untuk menjadi pandai, berpikiran terbuka, dan memahami persoalan kemanusian serta memiliki solusi dalam menyelesaikannya. “Untuk perkara lapangan kerja, jika mahasiswa berhasil menjadi manusia yang pandai maka mereka akan mampu bekerja di bidang apa saja dan selalu siap untuk mempelajari hal baru dalam kehidupan,” pungkasnya.

Dosen Berkualitas

Pencapaian Prodi Antropologi UGM sebagai peringkat satu di Indonesia tidak terlepas juga dari pertukaran dosen yang dilakukan kampus ini setiap semesternya. Pertukaran dosen ini mendatangkan dosen-dosen antropologi dari Eropa. “Secara teratur selalu ada staf dosen yang bekerja dengan swasta dan pemerintah untuk pengembangan masyarakat,” ujarnya. Dosen Antropologi UGM pun didorong untuk melakukan tugas di bidang pengabdian masyarakat dengan baik.

Riset mengenai Indonesia

Selain jumlah riset yang terus meningkat, Prof Pujo menuturkan bahwa Prodi Antropologi UGM dominan melakukan riset mengenai Indonesia. Ke depannya, UGM akan memperluas cakupan riset antropologi hingga ke luar negeri. “Ke depan pelan-pelan wilayah riset akan diperluas ke luar Indonesia,”tegasnya. Adapun hasil-hasil riset tersebut merupakan buah tenaga dan pikiran dari dosen-dosen dan mahasiswa Antropologi UGM. Saat ini, Prodi Antropologi UGM memiliki 19 orang dosen dan 450-an mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3. “Di bidang pendidikan, departemen kami terhitung maju, hanya ada satu dosen yang bergelar master, 3 sedang pendidikan doktor, 10 doktor dan 5 guru besar,” jelasnya.